Domo-kun Cute Nanda Verafa Blog: Juni 2013

Selasa, 04 Juni 2013

Mata Terbuka Pada Saat Tidur

Kenapa pada saat tidur, ada orang yang matanya sedikit terbuka?

Mungkin kita pernah melihat orang tidur dengan mata sedikit terbuka. Tidur dengan kelopak mata terbuka atau setengah terbuka, disebut nocturnal lagophthalmos. Nocturnal lagophthalmos dapat dialami orang dewasa, anak-anak, maupun bayi.

Tidur dengan mata terbuka dapat menyebabkan mata menjadi kering. Soalnya, selama tidur, mata yang terbuka itu terhubung dengan lingkungan sekitar.Pada saat bangun tidur, mata kering dapat mengakibatkan, mata menjadi kemerahan, terasa seperti kemasukan benda asing, sensitif terhadap cahaya, dan lainnya.

Pada bayi, tidur dengan mata terbuka terjadi pada umur 12-18 bulan. Belum ada penelitian lebih lanjut tentang hal ini. Tetapi, bayi tidur dengan mata terbuka, diperkirakan tidak berbahaya.



Apakah Hewan Bisa Mengerti Bahasa Manusia?

   Menuru para peneliti, beberapa hewan diperkirakan dapat mengerti bahasa manusia. Misalnya, Anjing,hewan primata seperti Monyet, Burung, dan bahkan Tikus. Kemampuan bahasa hewan itu kira-kira sebanding dengan kemampuan bahasa anak berumur 3 tahun.


   Hewan-hewan bisa mengerti bahasa manusia, biasanya dilatih dan mereka tinggal bersama manusia. Contohnya, seekor Anjing di Jerman yang tinggal bersama manusia, dapat menguasai 200 kata benda dalam bahasa manusia. Ada juga seekor Kera Bonobo yang menguasai 3.000 kata.

   Selain kata,hewan-hewan tertentu juga dapat mengerti kalimat. Contohnya, Tikus dapat mengetahui perbedaan susunan kata dalam sebuah kalimat. Tikus juga dapat membedakan bahasa Jepang dan bahasa Belanda. Kok, bisa ya? Itu karena Tikus mengenali perbedaan irama atau nada pada kalimat dalam bahasanya.


Penyebab Kentut atau Buang Angin

Mengapa ya, kita bisa kentut atau buang angin?
Mau tahu jawabannya,ini dia.


Kentut atau buang angin adalah keluarnya gas dari dalam saluran pencernaan melalui anus atau dubur. Gasitu berasal dari :
1  1.      Udara yang ikut tertelan ketika kita menelan makanan. Gas ini jenisnya nitrogen.
    2.      Gas dari darah yang menerobos masuk ke usus.
        3.   Gas karbondioksida yang dihasilkan dari reaksi kimia antara asam perut an cairan usus.
    4.      Gas metana dan hydrogen yang dihasilkan bakteri dalam perut.
        5.   Gas yang berasal dari makanan dan minuman tertentu seperti kol dan minuman bersoda.

Gas itu ringan. Karena ringan, gas biasanya akan naik ke atas. Tetapi, mengapa gas dalam saluran percernaan itu turun lalu keluar lewat dubur?
Ternyata penyebabnya adalah karena tekanan udara di bawah, lebih rendah dibandingkan dengan tekanan udara di atas. Maka, ketika usus melakukan gerakan peristaltik, sisa makanan terdorong ke daerah yang bertekanan rendah. Yaitu ke bawah. Gerakan sisa makanan ini ikut mendorong gas untuk bergerak ke bawah ke arah dubur. Itulah kentut atau buang angin.

Penyebab Pingsan


Mengapa sih, kita bisa Pingsan?
Ada  yang tahu?

Ini jawabannya...
Dalam bahasa kedokteran, pingsan disebut sinkop. Pingsan terjadi karena kurangnya darah ke otak. Saat aliran darah ke otak berkurang, kita akan kehilangan kesadaran dan jatuh pingsan.


Ada berbagai penyebab kurangnya aliran darah ke otak. Diantaranya: kepanasan, terdesak-desak di antara keramaian, ketakutan, kurang minum pada saat kecapekan, dan sebagainya.


Tanda-tanda sebelum pingsan, biasanya pusing, mual, berkeringat, jantung berdetak kencang, dan penglihatan berkunang-kunang. Kalau kamu atau temanmu merasakan tanda-tanda seperti akan pingsan, sebaiknya segera berbaring. Posisi tubuh berbaring dapat melancarkan aliran darah ke otak.