Domo-kun Cute Nanda Verafa Blog: Lain Tempat, Lain Adat

Minggu, 04 November 2012

Lain Tempat, Lain Adat


Lain Tempat, Lain Adat

Manusia harus menyesuaikan diri dengan alam dan sekitarnya untuk bertahan hidup. Manusia yang tinggal di kutub utara harus memakai baju yang tebal agar hangat. Manusia yang tinggal di pantai tropis memakai sarung dan telanjang dada agar tidak kepanasan. Manusia di padang pasir yang panas memakai jubah longgar agar tubuh tetap dingin.

Makanan didaerah sub tropis banyak berupa makanan hewani karena banyak hewan di daerah dingin. Makanan di daerah tropis kebanyakan berupa biji-bijian sebab tumbuhan hidup subur di daerah tropis. Oleh karena itu, orang yang tinggal di daerah sub tropis banyak makan steak, keju, dan sosis. Orang tropis seperti di Indonesia punya berbagai jenis bubur, misalnya bubur kacangijo, dan bubur ketan hitam.

Orang di desa hidup bergotong royong menanam padi. Saat panen, oran-orang yang membantu menanam ikut memanen dan mendapat upah beberapa karung padi. Di desa, bahan makanan tidak selalu dibeli dengan uang. Bisa barter dengan tenaga, bisa juga barter dengan barang lain. Sebaliknya, masyarakat kota terbentuk karena pekerjaan manusia semakin khusus. Artinya, di kota, ada orang yang hanya bekerja sebagai guru atau masinis kereta. Seorang guru atau masinis tidak lagi menanam padi untuk makan. Sebagai gantinya, orang kota mempunya uang untuk membeli beras. Oleh karena itu, uang sangat penting di kota. Jadi, jelas terlihat, adat atau kebiasaan terjadi karena manusia menyesuakan diri terhadap alam sekitarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar