Domo-kun Cute Nanda Verafa Blog: Mengejar Ilmu Pengetahuan

Minggu, 25 November 2012

Mengejar Ilmu Pengetahuan


Mengejar Ilmu Pengetahuan

M
anusia sudah belajar ilmu pengetahuan dan kerajinan sejak zaman purba. Ilmu pengetahuan dan kerajinan itu dipelajari untuk bertahan hidup.

Manusia belajar dengan cara mengamati alam disekitarnya. Pada zaman purba manusia belajar ilmu mencari makan. Misalnya, apa ciri buah beracun dan bagaimana menangkap binatang. Manusia kemudian membuat kerajinan berupa tombak kayu. Kerajinan tombak kayu ini adalah teknologi manusia paling awal. Lama kelamaan, manusia menambahkan batu dan besi sebagai mata tombak.

Zaman dulu ilmu pengetahuan diajarkan secara lisan. Keajaiban alam yang tidak berhasil dijelaskan, dijadikan takhyul dan dongeng. Dongeng ini sama manfaatnya dengan ilmu pengetahuan. Bangsa Slovenia, Indian, dan Indonesia termasuk bangsa yang punya banyak dongeng.

Bangsa Cina, Babylonia, Mesir, Yunani, Inka, dan Maya adalah bangsa yang mencatat ilmu pengetahuan secara tertulis. Tapi ilmu pengetahuan kurang berkembang pada waktu itu. Karena hanya orang terkenal saja yang boleh berpendapat, meskipun pendapat mereka kadang slah. Aristoteles dari Yunani dapat menjadi ilmuwan filsafat, hukum, dan sains (Ilmu Pengetahuan Alam).

Ilmu Pengetahuan Alam berkembang pesat berkat Galileo Galilei pada tahun 1609. Menurut Galileo, tiap orang boeleh punya pendapat baru, asal pendapat itu teruji secara ilmiah. Pendapat baru pun banyak bermunculan dan menjadi ilmu pengetahuan baru. Galileo dinobatkan sebagai bapak sains moderen.

Ilmu pengetahuan telah berkembang sangat cepat dan rumit. Kini anak Sekolah Dasar harus belajar ilmu pengetahuan yang dipelajari orang tua saat SMP.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar