Cincin Di Jari Manis
Pada zaman dahulu,
pria Mesir Kuno menyematkan cincin di jari istrinya sebagai tanda dia percaya
pada kemampuan istrinya merawat keluarganya. Pada abad ke-2 Masehi, wanita
Romawi memakai cincin emas sebagai bukti telah menikah. Cincin emas itu hanya
dipakai saat mereka bepergian keluar rumah. Pekerjaan rumah tangga bisa
memudarkan keindahan emas di cincin tersebut.
Baru pada tahun
860, orang Romawi memulai tradisi memberi cincin saat pesta pernikahan. Orang
Inggris dan Irlandia lalu meniru gaya menyematkan cincin saat menikah pada
tahun 1300-an.
Cincin perkawinan
memang banyak dipakai di jari manistangan kiri. Orang memakai cincin kawin di
tangan kiri karena tangan kiri jarang dipakai bekerja. Kebiasaan memakai cincin
di jari manis juga dipengaruhi dongeng Yunani. Dongeng Yunani menyebutkan, jari
manis paling spesial karena nadi darah di jari manis langsung menuju jantung.
Dongeng itu tidak benar. Karena, nadi darah yang ada disetiap jari manusia dan
semua nadi darah langsung menuju ke jantung.
Catatan sejarah
menunjukkan cara memakai cincin kawin tergantung selera orang. Misalnya, orang
Inggris di zaman Ratu Elizabeth 1, lebih suka memakai cincin di ibi jari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar