Mengejar Ilmu Pengetahuan
M
|
anusia sudah belajar ilmu
pengetahuan dan kerajinan sejak zaman purba. Ilmu pengetahuan dan kerajinan itu
dipelajari untuk bertahan hidup.
Manusia belajar dengan
cara mengamati alam disekitarnya. Pada zaman purba manusia belajar ilmu mencari
makan. Misalnya, apa ciri buah beracun dan bagaimana menangkap binatang.
Manusia kemudian membuat kerajinan berupa tombak kayu. Kerajinan tombak kayu ini
adalah teknologi manusia paling awal. Lama kelamaan, manusia menambahkan batu
dan besi sebagai mata tombak.
Zaman dulu ilmu
pengetahuan diajarkan secara lisan. Keajaiban alam yang tidak berhasil
dijelaskan, dijadikan takhyul dan dongeng. Dongeng ini sama manfaatnya dengan
ilmu pengetahuan. Bangsa Slovenia, Indian, dan Indonesia termasuk bangsa yang
punya banyak dongeng.
Bangsa Cina, Babylonia,
Mesir, Yunani, Inka, dan Maya adalah bangsa yang mencatat ilmu pengetahuan
secara tertulis. Tapi ilmu pengetahuan kurang berkembang pada waktu itu. Karena
hanya orang terkenal saja yang boleh berpendapat, meskipun pendapat mereka
kadang slah. Aristoteles dari Yunani dapat menjadi ilmuwan filsafat, hukum, dan
sains (Ilmu Pengetahuan Alam).
Ilmu Pengetahuan Alam berkembang
pesat berkat Galileo Galilei pada tahun 1609. Menurut Galileo, tiap orang
boeleh punya pendapat baru, asal pendapat itu teruji secara ilmiah. Pendapat
baru pun banyak bermunculan dan menjadi ilmu pengetahuan baru. Galileo
dinobatkan sebagai bapak sains moderen.
Ilmu pengetahuan telah
berkembang sangat cepat dan rumit. Kini anak Sekolah Dasar harus belajar ilmu
pengetahuan yang dipelajari orang tua saat SMP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar